Pernahkah kita pada suatu saat merasa gelisah, resah,
marah, benci, dendam, sedih, kuatir, tergesa-gesa? Atau mungkin
bukan suatu saat, melainkan sering sekali? Atau bahkan setiap saat?
Dan ketika kita tertimpa musibah kita banyak bersedih karena yang terjadi tidak sesuai kemauan kita, kemudian menyalahkan orang lain, lalu menyesali mengapa ujian/bencana ini terjadi dan pada akhirnya berujung pada ketidakpuasan kita terhadap tuhan kita Allah
Ataukah ketika kita mendapat kesenangan, rejeki melimpah, sehat setiap saat, urusan kerja lancar & hidup ini begitu menyenangkan kita merasa sangat bahagia, sangat senang, membanggakan apa yang telah kita peroleh, membanggakan diri sendiri atas segala usaha yang telah kita kerjakan, merendahkan orang lain karena kita merasa lebih baik dari mereka?
Lalu apa hubungannya dengan judul diatas?
Setiap hari kita beribadah, mengerjakan sholat, puasa, zakat dan lain lain dengan dasar menyembah kepada Allah & dengan tujuan yang bermacam macam pula, ada yang mencari sorga, dunia, akhirat, sehat dan segala yang baik baik sesuai keinginan kita.
tapi sadarkah kita, lahiriah kita menyembah Allah namun hati kita justru menyembah iblis?
Ingat ingatlah apa 2 yang telah terjadi kepada kita, baik sedih maupun senang. Dan bagaimana ketika kita dihadapkan pada keduanya. Apakah sesuai dengan kalimat pembuka posting ini. Jika benar begitu maka sesungguhnya kalian telah mendurhakai-Nya.
Bagaimana bisa, ketika lahiriah kita menyembah Allah dengan menjalankan perintah & menjauhi larangan-Nya namun sikap hati dalam menghadapi hidup dan perbuatan justru mengikuti iblis.
Ketahuilah bahwa rasa tergesa gesa, gelisah, kwatir, marah, iri hati, dengki, dendam, kebencian adalah rasa yang timbulkan dari sifat iblis Astaghfirullah....
Bagaimana bisa ketika kita mengucapkan Allahu Akbar namun ternyata dalam hidup kita justru meng-akbarkan iblis, selalu mengikuti rasa iblis, terpancing dengan tipu daya iblis.
Celaka bagi orang-orang ahli ibadah namun mereka kawatir terhadap makanan & pakaian.
Rasa iblis dapat menghancurkan hidup kita, menipu kita dan ketika hidup ini hancur maka tak segan segan menyalahkan Allah mengapa Dia memberi yang seperti ini, yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan ketika iblis menang atas kita, mereka dengan bangga melapor kepada Allah bahwa telah ada 1 orang beriman yang jatuh ketanganku, dan akan bertambah pula semakin banyak & semakin banyak.
Lalu bagaimanakah yang diinginkan Allah?
Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah engkau kepada-Ku dengan ridho & diridhoi.
Sesungguhnya jiwa yang tenang, hati yang damai yang akan membawamu selamat dunia & akhirat
Ikutilah selalu si-tenang, si-damai, kuatkanlah posisi mereka dalam hatimu. Dan ketika kita menghadapi apapun yang terjadi dalam hidup kita, kembalikanlah bahwa semua itu datangnya dari Allah .
segala apa yang datang dari Allah pasti yang terbaik . Yakinkanlah dirimu atas Allah, Haqqul yakin terhadap Allah, jangan biarkan iblis mengambil peran melalui pikiranmu dan hatimu.
Ketika ujian kesedihan datang menghampiri kita maka janganlah kau sesali, jangan bersedih, jangan gundah, damaikanlah hatimu, tenangkanlah hatimu sesungguhnya kau bersama Allah. Itulah mengapa Allah beserta orang-orang yang sabar ..
Orang yang sabar adalah orang yang hatinya tetap tenang & damai ketika keputusan Allah terjadi dalam hidupnya. Ketika sedih mereka tidak bersedih & ketika memperoleh kesenangan mereka tidak terlalu senang/biasa-biasa saja.
Maka bagi yang mengaku menyembah Allah namun dalam hidupnya sering mengikuti rasa iblis, sesungguhnya kamu telah mendurhakai-Nya. Celakalah . Segeralah sadar .. ikuti rasa Allah yang telah Allah berikan pada dirimu berupa rasa damai & tenang, jika kau mengikuti rasa Allah dalam dirimu maka engkau akan masuk kedalam golongan manusia yang selamat dunia & akhirat tanpa perlu berdoa, otomatis.
semoga renungan diatas dapat mengubah kita ke arah yang lebih baik,,,, amin
kunjungi juga gan:
http://kuliahsingkatku.blogspot.com
Dan ketika kita tertimpa musibah kita banyak bersedih karena yang terjadi tidak sesuai kemauan kita, kemudian menyalahkan orang lain, lalu menyesali mengapa ujian/bencana ini terjadi dan pada akhirnya berujung pada ketidakpuasan kita terhadap tuhan kita Allah
Ataukah ketika kita mendapat kesenangan, rejeki melimpah, sehat setiap saat, urusan kerja lancar & hidup ini begitu menyenangkan kita merasa sangat bahagia, sangat senang, membanggakan apa yang telah kita peroleh, membanggakan diri sendiri atas segala usaha yang telah kita kerjakan, merendahkan orang lain karena kita merasa lebih baik dari mereka?
Lalu apa hubungannya dengan judul diatas?
Setiap hari kita beribadah, mengerjakan sholat, puasa, zakat dan lain lain dengan dasar menyembah kepada Allah & dengan tujuan yang bermacam macam pula, ada yang mencari sorga, dunia, akhirat, sehat dan segala yang baik baik sesuai keinginan kita.
tapi sadarkah kita, lahiriah kita menyembah Allah namun hati kita justru menyembah iblis?
Ingat ingatlah apa 2 yang telah terjadi kepada kita, baik sedih maupun senang. Dan bagaimana ketika kita dihadapkan pada keduanya. Apakah sesuai dengan kalimat pembuka posting ini. Jika benar begitu maka sesungguhnya kalian telah mendurhakai-Nya.
Bagaimana bisa, ketika lahiriah kita menyembah Allah dengan menjalankan perintah & menjauhi larangan-Nya namun sikap hati dalam menghadapi hidup dan perbuatan justru mengikuti iblis.
Ketahuilah bahwa rasa tergesa gesa, gelisah, kwatir, marah, iri hati, dengki, dendam, kebencian adalah rasa yang timbulkan dari sifat iblis Astaghfirullah....
Bagaimana bisa ketika kita mengucapkan Allahu Akbar namun ternyata dalam hidup kita justru meng-akbarkan iblis, selalu mengikuti rasa iblis, terpancing dengan tipu daya iblis.
Celaka bagi orang-orang ahli ibadah namun mereka kawatir terhadap makanan & pakaian.
Rasa iblis dapat menghancurkan hidup kita, menipu kita dan ketika hidup ini hancur maka tak segan segan menyalahkan Allah mengapa Dia memberi yang seperti ini, yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan ketika iblis menang atas kita, mereka dengan bangga melapor kepada Allah bahwa telah ada 1 orang beriman yang jatuh ketanganku, dan akan bertambah pula semakin banyak & semakin banyak.
Lalu bagaimanakah yang diinginkan Allah?
Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah engkau kepada-Ku dengan ridho & diridhoi.
Sesungguhnya jiwa yang tenang, hati yang damai yang akan membawamu selamat dunia & akhirat
Ikutilah selalu si-tenang, si-damai, kuatkanlah posisi mereka dalam hatimu. Dan ketika kita menghadapi apapun yang terjadi dalam hidup kita, kembalikanlah bahwa semua itu datangnya dari Allah .
segala apa yang datang dari Allah pasti yang terbaik . Yakinkanlah dirimu atas Allah, Haqqul yakin terhadap Allah, jangan biarkan iblis mengambil peran melalui pikiranmu dan hatimu.
Ketika ujian kesedihan datang menghampiri kita maka janganlah kau sesali, jangan bersedih, jangan gundah, damaikanlah hatimu, tenangkanlah hatimu sesungguhnya kau bersama Allah. Itulah mengapa Allah beserta orang-orang yang sabar ..
Orang yang sabar adalah orang yang hatinya tetap tenang & damai ketika keputusan Allah terjadi dalam hidupnya. Ketika sedih mereka tidak bersedih & ketika memperoleh kesenangan mereka tidak terlalu senang/biasa-biasa saja.
Maka bagi yang mengaku menyembah Allah namun dalam hidupnya sering mengikuti rasa iblis, sesungguhnya kamu telah mendurhakai-Nya. Celakalah . Segeralah sadar .. ikuti rasa Allah yang telah Allah berikan pada dirimu berupa rasa damai & tenang, jika kau mengikuti rasa Allah dalam dirimu maka engkau akan masuk kedalam golongan manusia yang selamat dunia & akhirat tanpa perlu berdoa, otomatis.
semoga renungan diatas dapat mengubah kita ke arah yang lebih baik,,,, amin
kunjungi juga gan:
http://kuliahsingkatku.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar